Yahudi Argentina mengkritik mantan presiden setelah kematian karena skandal AMIA
Pada Maret 2019, Menem dibebaskan dari tuduhan mencoba mengganggu penyelidikan pemboman AMIA pusat Yahudi tahun 1994, yang menewaskan 86. Keputusan itu dikeluarkan dalam persidangan yang diperintahkan pada Agustus 2015 berdasarkan tuduhan bahwa Menem dan pejabat pemerintah lainnya mencoba mengalihkan perhatian dalam penyelidikan pemboman dari seorang pengusaha Suriah yang merupakan teman keluarga Menem.
Sembilan bulan setelah pemboman AMIA, pada tanggal 15 Maret 1995, sebuah helikopter yang dikemudikan oleh putra Menem jatuh dalam keadaan yang tidak diketahui. Menem mengatakan bahwa menteri luar negerinya, Guido Di Tella, mengatakan kepadanya bahwa kedutaan asing memberi tahu pemerintah Argentina bahwa Hizbullah berada di balik kematian putranya. Di Tella, yang meninggal pada tahun 2001, dilaporkan juga menyarankan Menem untuk tidak membalas Hizbullah atau secara terbuka mengecam kelompok teror tersebut karena tindakan tersebut dapat membahayakan keamanan nasional.
cnxps.cmd.push (function () {cnxps ({playerId: ’36af7c51-0caf-4741-9824-2c941fc6c17b’}). render (‘4c4d856e0e6f4e3d808bbc1715e132f6’);});
if (window.location.pathname.indexOf (“656089”)! = -1) {console.log (“hedva connatix”); document.getElementsByClassName (“divConnatix”)[0].style.display = “tidak ada”;}
“Selama mandat saya sebagai presiden bangsa ada tiga serangan. Yang pertama, di Kedutaan Besar Israel pada 17 Maret 1992, yang kedua melanda Asociación Mutual Israelita Argentina pada 18 Juli 1994, dan yang ketiga atas darah saya sendiri, mengakhiri hidup putra saya Carlos Menem Jr., pada Maret 15 Tahun 1995, ”kata Menem dalam keterangannya pada 2016.
Kelompok itu mengecam “keputusan memalukan dan menyedihkan dari Menem untuk mengampuni mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan selama kediktatoran militer terakhir, mengejek Keadilan, kerabat dari tahanan yang hilang dan yang selamat.”
Dipersembahkan Oleh : Keluaran SGP