Shtayyeh: Warga Palestina akan segera menerima 50.000 vaksin virus corona
Palestina akan menerima 50.000 dosis vaksin untuk melawan virus corona dari beberapa sumber, di antaranya COVAX, salah satu pilar Access to COVID-19 Tools Accelerator, yang diluncurkan tahun lalu oleh Organisasi Kesehatan Dunia, Komisi Eropa, dan Prancis, Perdana Otoritas Palestina. Menteri Mohammad Shtayyeh mengumumkan pada hari Senin.
Shtayyeh, yang berbicara di awal rapat mingguan kabinet PA di Ramallah, mengatakan vaksinasi warga Palestina akan dimulai pertengahan Februari.
Pemerintah PA akan menyediakan vaksin untuk Jalur Gaza yang diperintah Hamas, katanya.
Ia berharap pengiriman pertama vaksin yang dibeli pemerintah PA akan tiba pada akhir Februari.
Pengiriman pertama 2.000 vaksin ditujukan untuk tim medis. Sisa dari total 5.000 vaksin yang diharapkan dilaporkan akan ditransfer ke Palestina dalam tiga pengiriman lagi.
Shtayyeh dan pejabat Palestina lainnya tidak mengomentari pengiriman vaksin dari Israel ke Palestina.
cnxps.cmd.push (function () {cnxps ({playerId: ’36af7c51-0caf-4741-9824-2c941fc6c17b’}). render (‘4c4d856e0e6f4e3d808bbc1715e132f6’);});
if (window.location.pathname.indexOf (“656089”)! = -1) {console.log (“hedva connatix”); document.getElementsByClassName (“divConnatix”)[0].style.display = “tidak ada”;}
Menurut Shtayyeh, telah terjadi penurunan jumlah kasus yang terinfeksi di antara warga Palestina. Ia mengatakan, kebutuhan unit perawatan intensif dan ventilator untuk pasien juga mengalami penurunan yang cukup besar.
Namun, Shtayyeh mengatakan, karena meningkatnya kasus yang terinfeksi oleh varian virus corona, pemerintahnya telah merekomendasikan agar keadaan darurat di Tepi Barat diperpanjang selama 30 hari lagi. Selain itu, katanya, pemerintah Palestina telah memutuskan untuk memperpanjang penguncian dan pembatasan saat ini di Tepi Barat selama dua minggu lagi.
Dipersembahkan Oleh : SGP Prize