Pengadilan IDF akan melonggarkan aturan tentang penggunaan ganja bagi petugas dan NCO
[ad_1]
Keputusan tersebut berarti bahwa para perwira dan NCO tidak lagi harus menghadapi risiko tuntutan pidana jika mereka merokok ganja saat cuti, dan akan memiliki opsi untuk menerima kesepakatan pembelaan, seperti yang berhak diterima tentara lain dalam beberapa tahun terakhir.
Keputusan tersebut diambil sebagai hasil dari kasus Pengadilan Tinggi September, di mana Hayut merekomendasikan bahwa kebijakan yang melarang perwira dan NCO menerima kesepakatan pembelaan sebagaimana yang berhak diterima oleh tentara IDF lainnya harus diperiksa ulang.
Kasus tersebut merupakan banding oleh seorang petugas dimana seorang NCO yang didakwa oleh Pengadilan IDF setelah mengaku merokok ganja tiga kali, saat cuti.
Pada hari Selasa, pengadilan IDF mengumumkan bahwa Kepala Advokat Militer Jenderal Sharon Afek telah merekomendasikan agar kebijakan tersebut diubah.
Menurut laporan tersebut, beberapa faktor yang akan dipertimbangkan untuk kesepakatan pembelaan termasuk apakah itu NCO atau petugas, sifat layanan mereka, apakah mereka akan bersedia untuk secara sukarela menghentikan layanan mereka, dan keadaan di mana tentara itu menggunakan obat itu.
Misalnya, seorang prajurit yang sedang cuti, tetapi juga dalam keadaan siaga untuk dipanggil untuk aksi militer pada saat itu, kemungkinan besar masih belum menerima kesepakatan pembelaan.
cnxps.cmd.push (function () {cnxps ({playerId: ’36af7c51-0caf-4741-9824-2c941fc6c17b’}). render (‘4c4d856e0e6f4e3d808bbc1715e132f6’);});
Sejak ganja sebagian didekriminalisasi pada tahun 2018, kesepakatan pembelaan mulai memasuki leksikon peradilan militer.
Dipersembahkan Oleh : Hongkong Prize